Bagaimana rasanya saat orang yang dekat denganmu meragukan
kesuksesan dan keputusanmu??? Yeah... it’s hurt exactly.. kecewa, jatuh,
hopeless. Anything. Tapi tak semua orang seerti itu. dan aku...kamu... entah
masuk kategori mana.
Saat itu aku sudah memilih jurusan yang akan kutekuni
sebagai jalan hidupku nantinya. Memantapkan hati dengan semua kelebihan dan
kekuranganku. Yaa... mungkin hasil ujian yang kudapat tak sebaik ujian nasional
terkahirku. Tapi aku cukup bangga mendapatkannya dengan jerih payahku sendiri
diantara beratus bahkan beribu siswa yang dengan mudah ‘menjawab’ hanya dengan
uang sekitar 200 ribu. Kuakui itu bukan hal mudah ketika merasa menjadi satu dari
sekitar 10 orang dikelas yang berdiri tegak di medan peperangan sementara yang
lainnya merunduk berlindung diperlengkap kode rahasia kedalam gudang emas
musuh. Tentu saja semua itu tidak hanya dengan belajar keras. Tapi juga
mengencangkan sabuk iman kepada-NYA.
Sore itu aku masih mendebatkan masalah tempat dimana aku
meneruskan pendidikanku, setelah harapanku pupus untuk jurusan kehutanan-UGM
jauh hari sebelumnya, akhirnya aku memutuskan untuk memasuki jurusan kesehatan
disalah satu Perguruan Tinggi di Surabaya. Aku benci jika orang tua terhasut
alias terkena efek teman-temannya.ayahku mempunyai teman sekantor yang
merupakan lulusan salah satu universitas di jember. Beliau menyuruhku untuk
mencoba kesana. Kalian tahu kan hanya ada 2 tempat dalam SBMPTN, dan 3 Program
studi. Jadi tidak banyak pilihan yang ku dapat. Catatan, tempat yang menjadi
pilihanku adalah sebuah politeknik kesehatan, jadi sangat bisa dipastikan itu
tidak termasuk SBMPTN. Suatu waktu, ayahku meragukan keberhasilanku, ‘pikirkan
bagaimna nanti kalau lulus, bisa dapat kerja nga??” “nanti kerja apa?” “ kesempatan besar gak?” “jangan
terpaku satu jurusan!” dan yang paling menusuk “KALAU GAK KETRIMA GIMANA?”
Ke.optimisan yang sudah kubangun selama ini serasa runtuh
dalam satu kedipan.BOOM!!!. Ingin rasanya aku membela diri, tapi dengan kondisiku
menahan tangis rasanya tidak mungkin. Bagaimana tidak. Aku seorang anak
perempuan sebagai harapan terakhir keluarga agar bisa menjadi lebih baik
daripada kakak laki-lakiku, dilarang kuliah diluar Malang, tapi meminta untuk
mendapatkan yang terbaik. It’s hard isn’t it?? Bagiku prospek kerja itu bukan
suatu pertimbangan berat dan utama, jelas... masalah pekerjaan adalah masalah ‘BEJO’
alias ‘KEBERUNTUNGAN’ tiap individu, dan juga performa ketika masa kuliah. Aturan
kerja berubah tiap waktunya, mungkin tahun ini begini, tapi tahun depan tak
tentu seperti ini lagi.
Saat ditanya seperti itu, ternyata suatu rasa muncul dalam
diriku. Aneh. Karena aku tidak pernah berubah jadi power ranger bangkit dengan
cara menjatuhkan seperti ini. Biasanya jika dijatuhkan, aku akan cenderung
jatuh. Tapi kali ini tidak. Ada rasa dalam diriku yang terpukul bangun. Satu semangat
untuk menunjukan bahwa ‘AKU BISA’.
Kusadari dan aku ingin berbagi. Jika suatu saat kau
mengalami hal yang sama. Hanya fikirkan saja bahwa ‘KENAPA ENGGAK?’. Gak benar
bahwa kita terlahir untuk ‘KALAH’ meski dalam hidup selalu mengalami kekalahan.
Hanya saja ada yang lebih baik dari kita saat itu. dan ada saatnya pula kita
menjadi salah satu dari mereka yang ‘MENANG’. Pikirkan bahwa kalian ‘BISA’. Agar
bisa membuktikan kalian bukan orang yang pantas dianggap ‘LOSER’.
So... keep spirit... Tunjukan pada mereka... YOU’RE THE
BOSS.... J