Hai readers.... sudah lama saya tak bercuap-cuap di blog
saya ini. Keterbatasan koneksi, kesibukan kuliah, dan modemku yang sudah tak
bisa dipakai menjadi alasan ketidak hadiranku sekian lama. Sekitar beberapa
lalu aku ditugasakan untuk menghadiri sebuah seminar yang diadakan secara
mendadak oleh salah satu produsen vetsin di salah satu universitas terkemuka di
kota malang. Sebagai mahasiswa aktif, aku menjadi mahasiswa wajib ikut dalam
seminar ini dengan 3 temanku lainnya dan satu dosenku. Di dalam seminar
tersebut ada dua pokok materi yang disampaikan. Yang pertama adalah mengenai
semboyan gizi yang terbaru. Jadi penggunaan yang namanya ‘4 SEHAT 5 SEMPURNA’
sudah TIDAK BERLAKU. Digantikan dengan PGS (Pesan Gizi Seimbang) yang sekarang
isinya ada 10 yang masuk dalam 4 PILAR DASAR SEIMBANG. Yang pertama yaitu
Keanekaragaman, yang kedua aktifitas fisik
yang teratur dan terukur, yang ketiga adalah kebersihan (PHBS), yang
keempat adalah pemantauan berat badan teratur. Dari 4 pilar ini dijabarkan lagi
menjadi 10 pesan dalam PGS tersebut. Namun jika kita membahas mengenai PGS ini,
pembaca akan bosan ketika topik utama mulai disampaikan.
Dalam pembahasan kali ini, saya ingin memaparkan mengenai
hasil seminar yang membahas atau lebih tepatnya produsen ini mengklarifikasi
bahwa vetsin tidak menyebabkan kanker atau penyakit.
MSG atau merupakan Monosodium Glutamat merupakan senyawa
yang terdiri dari asam amino glutamat. Dalam pembuatan msg ini adalah dengan
mengambil asam amino glutamat dari rangkaian kompleks protein. Ketika glutamat
ini tidak berikatan dengan glutamat lain, maka glutamat akan menghasilkan rasa
UMAMI atau yang biasa kita ketahui dengan GURIH.
Komposisi msg khususnya dalam produk ini adalah 78%
glutamat, 12% natrium, dan 10% air.
Jika dari pemaparan pemateri yang merupakan salah satu orang
yang terkemuka disalah satu universitas ternama di Indonesia, MSG adalah AMAN
DIKONSUMSI. Tapi jangan hanya sampai disitu. Ada KEJANGGALAN. Bukan kejanggalan
sih, hanya pertanyaan yang tidak terjawab ketika dihantam pertanyaan oleh
mahasiswa-mahasiswa prodi gizi.
Pemateri menginformasikan bahwa MSG aman untuk dikonsumsi
JIKA dalam pemakaian yang SECUKUPNYA. Nah... disinilah salah satu pertanyaan
muncul. Pertanyaan yang tak terjawab. Berikut akan aku tuliskan pertanyaan pertanyaan
dari (luar biasanya) mahasiswa prodi gizi (padahal undangan banyak dari dinkes,
dosen, pegawai kesehatan).
Bagaimanakan efek glutamat yang berlebihan ? kadar
secukupnya ini seberapa karena lidah dan selera orang berbeda?
Kalau ada secukupnya? Upper levelnya berarti seberapa? Efek
yang akan ditimbulkan?
Bagaimana kita bisa mengetahui atau menangani ketika
mengkonsumsi msg agar tidak kekurangan iodium dan tidak kelebihan natrium
karena komposisi msg yang hanya natrium?
Dan berikut merupakan rangkuman dari jawaban yang
disampaikan dengan yang sebenar-benarnya.
Pada manusia belum ada penelitian yang lanjut untuk
menentukan upper level dari konsumsi msg. Memang bisa dilakukan pada tikus, dan
ketika diberi dosis x dalam y hari bisa timbul kanker pada tikus. Tapi tidak
bisa disimpulkan bahwa dosis itu bisa juga menimbulkan kanker pada manusia
karena kita harus melakukan penelitian bertahap karena mencit tidak sama dengan
manusia. Yang jelas ketika pemakaiannya ternyata berlebihan, maka kita tidak
akan mau memakannya.(yaiyalah.. lha mereka ngapain masak yang mereka gamau?).
Msg digunakan ketika memang dibutuhkan, karena dengan bumbu
biasapun ketika sudah bisa mencukupi rasa yang dibutuhkan tidak perlu
digunakan. Dan ini ada beberpaa pencerahan dari salah satu dosen beberapa
minggu terakhir ketika aku mempelajari mengenai Food Additive. kadar
asam glutamat mulai meningkat apabila
konsumsi MSG 30 mg/kg BB/hari (Journal Nutrition Sci, 2000)
#bisa di search sendiri jurnalnya
Ini cuplikan seminar kemarin. Kalau ada yang merasa
pertanyaan belum terjawab. Memang belum terjawab.
Ada beberapa kesimpulan yang aku tarik sendiri. Yaitu belum
adanya kejelasan upper level atau batas atas dari penggunaan msg, karena
penggunaan garam saja ada batas kecukupannya yang dituangkan dalam tumpeng
gizi. Kemudian adalah mengenai asupan natrium dan iodium. Pertanyaan yang
diajukan tidak bisa terjawab dengan akurat. Jadi semua aku kembalikan kepada
para readers sekaligus konsumen untuk pemakaian msg. Mengenai upper level,
kadar yang aman, terutama efek yang terjadi nantinya yang berkaitan dengan
penyakit degeneratif seperti darah tinggi, kanker, dsb.
Semuanya kembali pada kebijakan kita dalam memilih makanan,
makanan yang sehat adalah makanan yang terhindar dari bahan bahan berbahaya.
Ya... mungkin saja, sekarang sudah marak yang namanya pestisida, kita sendiri
juga akan kesulitan dalam memilihnya. Namun, ada beberapa tips yag aku dapat
dari dosen-dosenku yang juga ada yang berasal dari dinas kesehatan.
Tips memilih sayur adalah dengan melihat sayuran tersebut
ada yang bolong-bolong dimakan ulet gak? Kalau misal tidak ada, maka harus
diwaspadai. Setelah itu, bisa juga dengan mencuci sayuran dengan air asam(air
dicampur dengan asam jawa) dan dicuci dengan air mengalir.
So.... mari kita menjadi konsumen yang pintar dalam
menentukan makanan yang akan kita konsumsi.
BE GOOD CONSUMEN :)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar